Senin, 28 Maret 2011

AKHIRNYA CINTA MEMILIH


PART 1

‘’Chay……Chay……….bangun….dah jam 6 lewat neh,kamu nggak ke sekolah?’’mami memanggil namaku
‘’Hmm...iya bentar lagi mi,masih ngantuk neh’’,jawab chay sambil tetap bergelimut dengan sarung kesayangannya.
Ya mami selalu kayak gitu,paling heboh kalau bangunin orang dalam rumah.
‘’CHAY…..CHAY…..CEPAT BANGUN,ADIKMU SUDAH SELESAI MANDI’’,suara mami kini mulai meninggi,yang berarti siaga 1 buat chay,jadi sebelum dapat siraman rohani,dengan malas chay bangun dan membiarkan sarung kesayangannya jatuh di lantai,segera chay mengambil handuk dan langsung ke kamar mandi
Dengan balutan rok abu-abu dan baju lengan panjangserta jilbab putih yang dari SMP tidak pernah di gantiplus tidak lupa aksesoris gelang hitam dari karet ban yang menjadi aksesoris kebanggaanku.Kini chay siap berangkat ke sekolah,tapi sebelumnya chay harus sarapan dulu karna kalau tidak,pasti dapat siraman rohani dari mami,begitulah mami,pengen anak-anaknya bias di siplin,tapi kadang-kadang bikin chay jadi sebel.
Gila…kok semua ojek punya tumpangan she?bisa telat neh….untung saja tidak lama kemudian ada juga ojek yang kosong,yah walaupun motornya tidak masuk dalam hitungan chay,mau nggak mau chay harus naik ojek itu juga
‘’daripada telat ke sekolah’’,pikir chay
TENG…..TENG….TENG….
Waduh sudah bel masuk neh,langsung saja chay turun dari ojek plus ngasih uang seribu perak sama si empunya motor dan cabut masuk ke dalam sekolah.
‘’Chay…’’,panngil Ida
Chay pun menoleh,
‘’Kamu yang pegang jurnal kan?’’
‘’Oh iya,ada sama aku kok’’jawab Chay
‘’Kita langsung ke lapangan yuk,kayaknya sudah mulai berbaris’’
Kadang-kadang aku suka sebel kalo sudah berbaris kayak gini,soalnya kelasku harus bersampingan dengan kelas anak X11,yang sok penguasa gitu,tapi tenang…kalian tinggal beberapa bulan lagi di sekolah,dan penguasa baru adalah kami
Aku chayra Maharani,siswi kelas X1.IPA.1,yang biasa di panggil chay.Orang-orang bilang kalau kelasku adalah kumpulan orang-orang yang pintar,padahal aku merasa nggak kayak gitu,atau mungkin karena aku tergolong anak yang pintar yah?hehehe
‘’chay…. Tunggu’’,panggil icha,salah satu sahabat chay di sekolah
‘’napa jeng?’’tanya chay,emang ada gossip terbaru lagi?
Icha emang selalu up to date dengan gossip-gosip terbaru di sekolah,sampai-sampai dia biasa di panggil Mrs. Up to date.
‘’Gosip dari Hongkong?neh fakta loh jeng’’,kata icha mencoba untuk membela diri
Kamu tau nggak?tadi waktu berbaris si Rey ngelihatin kamu terus
Tiba-taba langkah chay terhenti begitu mendengar nama Rey,chay pun menoleh pada icha
‘’so,jadi kenapa mhe?’’kata chay,dan tanpa ekspresi chay langsung meninggalkan icha yang hanya bisa bingung melihat tingkah chay
‘’Neh anak kenapa she?mang ada yang salah dengan kata-kataku yah?’’kata icha dalam hati
Setiba di kelas,icha nenaruh tas dan….
‘’Rey…’’batin chay
Yah…..Rey adalah mantanku waktu kelas X ,dan dia juga bias di bilang sebagai cinta pertamaku,aku melihat dia waktu hari pertama kami di ospek,dan saat dia senyum ,itulah awal mula aku jatuh cinta sama dia.Tapi saying hubunganku sama dia hanya berlangsung selama 3 bulan,setelah aku tahu kalau ternyata dia sudah punya pacar yang lain dan tanpa sebab kita jadi kurang komunikasi,dia pun mulai menjauh.Sosoknya yang cool membuatku malu untuk menegur dia.
Kini parahnya lagi,aku sekarang satu kelas sama dia,dan dia duduk di seberang mejaku.Sejak hubungan kami renggang,sampai sekarang kami belum pernah berkomunikasi.
‘’Hai….jeng jangan ngelamun,masih pagi neh’’,tiba-tiba ida sudah berada di belakang chay hingga membuat chay kaget dengan kedatangan ida.
‘’Ah nggak kok,Cuma lagi mikirin something aja kok’’,jawab chay mencoba untuk ngeles
‘’Kelihatan tuh jeng kamu ngelamun’’,ida nggak mau kalah,dan chay hanya bias nyengir aja kaena sudah ketahuan melamun.
Tidak lama kemudian guru pelajaran pertama pun dating
‘’Huff…syukur bu Yati sudah dating,kalau tidak bisa di Tanya macam-macam sama ida’’,batin chay
Enam jam pelajaran sudah lewat,berarti sekarang tinggal detik-detik bel pulang di bunyikan,dan….
TENG……..TENG…..TENG……
‘’Huff….akhirnya pulang juga,ngantuk neh….huaaaah…..’’
‘’Eh jeng kalo mau menguap nggak usah lebar-lebar kale’’,tegur icha
Dan chay hanya bisa pasang senyum termanisnya,yang biasanya ampuh untuk bikini cha nggak ber komentar lagi











PART 2

Waduh udah jam setengah empat neh,gara-gara keasyikan baca novel Harry Potter seri 3,chay jadi hampir lupa kalau jam 4 dia punya jadwal siaran,sebenarnya she jadwal siaran chay jam 2,tapi karena tadi chay kelelahan,jadi dia minta gantian sama mbak oci yang memegang jadwal siar sore. Dengan malas chay bangun dan membiarkan tempat tidurnya yang masih berantakan.
‘’Bentar baru di perbaiki deh’’,kata chay,harus cepat mandi neh…namun tiba-tiba….
‘’Chay cuci piringmu dulu baru pergi siaran’’,perintah Ima,kakak chay yang pertama
‘’Iya bentar….selesai siaran baru saya cuci’’,kata chay yang masih berada dalam kamar mandi
Chay emang sudah mau 2t tahun menjadi penyiar di kota jati,padahal itu semua berawal dari iseng-iseng saja,namun sekarang chay jadi terkenal di kota itu. Dan gara-gara jadi penyiar juga,chay sempat mendapat sms dari seseorang yang mengaku jadi pemuja rahasianya,dan sms itu berlanjut sampai sekarang. Saat ini chay masih penasaran dengan sosok si Mr.Rius ini. Katanya she dia adalah kakak kelas chay di sekolah.
Tut….tuut….tut..tuut…
Huff….sapa lagi she yang sms?dengan malas chay mengambil hpx di atas meja dengan menggunakan kaki
‘’Waduh Mr.Rius ngajak ketemuan??di belakang aula sekolah?’’
Chay tersentak kaget begitu membaca sms dari Mr.Rius. akhirnya chay tahu siapa Mr.Rius ini,yang ternyata bernama Ozi,anak kelas X11 di sekolah chay juga. Tapi chay tidak begitu mengenal chay,karena menurut chay,dia tidak cukup populer di sekolah.

‘’Chay…aku serius neh,tadi si rey merhatiin kamu terus’’,kata icha
‘’Apaan she…masih-masih pagi-pagi udah menggosip lagi’’,jawab chay asal
‘’Ih….neh anak kok nggak percaya seh?coba deh liat di samping kanan kamu…
Dengan malas chay menoleh juga,dan….tanpa sengaja mata chay bertemu dengan mata rey,mereka berpandangan lama sekali,sampai akhirnya mereka terlihat jadi salah tingkah.
‘’Mata itu….kenapa aku harus melihat mata itu lagi?’’kata chay dalam hati
‘’Tuh kan benar,si rey ngeliatin kamu’’.kata icha dengan ekspresi kemenangan
‘’Udah ah…nggak usah di bahas lagi’’,jawab chay pura-pura mencari kesibukkan
‘’Eh ntar jam istirahat temani aku ke belakang aula yah’’
‘’Ngapain?’’tanya icha penasaran
‘’Udah pokoknya temani aja,ajak ida juga…eh pak joko sudah datang’’
Selama jam pelajaran berlangsung,chay terlihat tidak tenang,pikirannya terganggu setelah melihat tatapan mata rey,tatapan mata yang sama…saat masih pacaran dulu. Namun tiba-tiba bayangan ozi terlintas di benak chay,sampai tanpa sadar,chay jadi senyum-senyum sendiri. Dan ini membuat ida dan icha hanya bisa bengong melihat tingkah sahabatnya.
‘’Kita mau ngapain she di belakang aula?’’kata ida dan chay berbarengan
“Mau ketemu Mr.Rius”,kata chay dengan santai
“APAA??????????emang kamu udah tahu siapa si Mr.Rius itu?”,icha terlihat kaget
“Udah…dia kakak kelas kita kok,namanya ozi,ida kamu pasti tahu kok,soalnya waktu kelas 1 dia juga ikut perkemahan”
Oh ya?yang mana yah?”tanya  ida
“Nah…kayaknya itu dia deh…ayo cepat…”,.chay menarik tangan icha dan ida
“Hai…dah lama ya nunggunya?”tanya chay pada ozi
“Nggak kok”,jawab ozi
“Oh ya…neh buku yang kamu minta”,kata ozi sambil menyodorkan beberapa buku pada chay
“Makasih yah”
“Aduh kenapa aku jadi grogi yah”kata chay dalam hati
“Chay…”,bisik icha
“kalau dia she aku sudah tahu dari dulu,kita tunngu kamu di kelas aja yah,kayaknya she dia mau nembak kamu deh,kelihatan dari wajahnya”
“Eh jangan….chay mencoba untuk mencegah,namun sia-sia karena icha dan ida langsung nyelonong pergi
“Tega banget she mereka,nggak tau yah kalo aku jadi tiba-tiba grogi kayak gini”kata chay dalam hati
“Chay….”,panggil ozi
“Ah…i..iya ada apa?”jawab chay terbata-bata
“Kamu mau nggak jadi pacar aku?”kata ozi sambil memegang tangan chay,dan itu berhasil membuat chay menjadi semakin gugup
Chay nggak nyangka kalo ozi akan langsung menembaknya
“Aku saying sama kamu chay”,ozi kembali melanjutkan kata-katanya
“Aku tau kamu pasti kaget dan tidak percaya dengan perkataanku ini,apalagi karena kita baru kenal,tapi jujur…aku sudah lama merhatiin kamu,aku saying sama kamu chay,kamu mau kan jadi pacar aku?”



Bersambung…….


KONSEP
    PERENCANAAN KOMUNIKASI DI TINJAU DARI ASPEK JURNALIS

Pengertian Perencanaan Komunikasi
Kegiatan komunikasi dapat dikatakan sama usianya dengan peradaban manusia. Disadari ataupun tidak disadari dalam menjalani kehidupannya manusia tidak dapat lepas dari komunikasi. Tingkat kebehasilan suatu komunikasi dapat terlihat dari tingkat pencapaian tujuan berkomunikasi. Semakin sesuai tujuan berkomunikasi tercapai maka suatu komunikasi dapat pula dikatakan berhasil dilaksanakan. Sebaliknya, jika tujuan berkomunikasi tidak tercapai maka komunikasi tersebut dapat dikatakan gagal.

Banyak contoh dari kegagalan sebuah komunikasi disekitar Anda, termasuk dalam pergaulan sehari-hari, perkuliahan, pengajaran, atau kegiatan demonstrasi. Anda mungkin sering merasa kesal jika kalimat yang Anda ucapkan tidak sesuai dengan apa yang diterima oleh teman Anda. Atau saat Anda melakukan kampanye pencalonan diri menjadi ketua sebuah organisasi dengan harapan akan terpilih, justru menjadi kegagalan dikarenakan visi misi yang Anda buat tidak sampai dengan baik ke teman-teman Anda.

Untuk meminimalkan tingkat kegagalan komunikasi, maka sebelum melakukan kegiatan penyampaian pesan, sebaiknya dibuatlah sebuah perencanaan komunikasi. Perencanaan komunikasi dalam rangka merancang dan melaksanakan program komunikasi amat diperlukan karena pada dasarnya yang menjadi kepentingan dari kegiatan ini adalah sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk bisa memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan komunikasi, ada baiknya kita memahami kata per kata dari perencanaan komunikasi. Diawali dengan mengkaji kata perencanaan, kemudian mengkaji kata komunikasi. Setelahnya keduanya jelas, barulah kita bisa mengartikan dengan lebih baik apa yang dimaksud dengan perencanaan komunikasi.
Perencanaan
Kajian tentang perencanaan tidak akan lepas dari manajemen. Hal ini menjadi logis dikarenakan perencanaan merupakan bagian pertama dan utama dari manajemen. Seperti yang dicetuskan Henry Fayol sebagaimana dikutip dalam Totok Djuroto (2004: 96). “Manajemen adalah proses menginterpretasikan, mengkoordinasikan sumber daya, sumber dana, dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian”. Henry Fayol juga meringkas 4 fungsi manajemen, yaitu Planning, Organizing, Acting, dan Controlling atau sering disingkat dengan POAC.

Pada perkembangan selanjutnya, fungsi manajemen yang dicetuskan oleh Henry dikembangkan lebih lanjut oleh Luther Gullick menjadi POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan  Budgeting). Sama halnya dengan Henry, Luther juga menempatkan perencanaan (planning) sebagai fungsi yang pertama dan yang paling utama. Sehingga tidaklah salah jika beberapa pakar manajemen mengatakan bahwa apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar , maka sebagian besar pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
Perencanaan memang memiliki makna yang sangat rumit. Pasalnya, perencanaan dapat didefinisikan menjadi beraneka ragam tergantung pada latar belakang apa yang mendasari pemikiran orang yang membuat definisi akan perencanaan itu sendiri.

Untuk membantu Anda dalam memahami dan mendefinisikan kembali apa itu perencanaan, dari beberapa definisi yang terungkap di atas, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan dalam memahami perencanaan.
  • berhubungan dengan masa depan
  • seperangkat kegiatan
  • proses yang sistematis
  • memiliki hasil atau tujuan tertentu

Sementara, Zulkarnaen dkk (1994:4) menambahkan beberapa hal penting dari sebuah perencanaan atau membuat rencana, yaitu:
  • problem solving oriented
  • berpatokan pada tujuan
  • mencerminkan optimisme
  • menggambarkan langkah yang deskriptif (tidak samar)

Dari beberapa hal penting yang terungkap diatas, Perencanaan atau membuat rencana dapat diartikan sebagai proses penyusunan seperangkat kegiatan secara sistematis, optimis, dan tidak samar untuk memecahkan suatu masalah dan mencapai suatu tujuan di masa yang akan datang.
Berkaitan dengan materi mengenai perencanaan maka pendapat Harold D Lasswell dalam bukunya ”The Communiction of Ideas” kiranya yang paling tepat kita bahas. Lasswell, seperti yang dikutip Onong Uchjana Effendy (2003:301-302) menyatakan bahwa cara yang terbaik dalam menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?”.

Untuk mantapnya, segala sesuatunya menurut Lasswell harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut.
    • Who (Siapakah komunikatornya?)
    • Says What (Pesan apa yang dinyatakannya?)
    • In Which Channel (Media apa yang digunakannya?)
    • To Whom (Siapa komunikannya?)
    • With What Effect (Efek apa yang diharapkan?)

Pertanyaan ”efek apa yang diharapkan” dalam rumus Lasswell jika dikaji kembali akan menimbulkan pertanyaan lanjutan yang perlu ditanya dengan seksama. Pertanyaan tersebut adalah
    • When (Kapan dilaksanakannya?)
    • How (Bagaimana melaksanakannya?)
    • Why (Mengapa dilaksanakan demikian?)

Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan para ahli diatas, sama halnya dengan perencanaan, komunikasi merupakan sebuah proses penyusunan. Tepatnya, penyusunan pesan-pesan dari seorang komunikator ke komunikan. Komunikasi menekankan adanya kesamaan makna atau saling pengertian antara kedua belah pihak. Apabila menyampaikan suatu gagasan, keberhasilan komunikasi tidak harus dikatakan berhasil jika gagasan tersebut disetujui kedua belah pihak. Namun, komunikasi bisa dikatakan berhasil meski kedua belah pihak hanya sampai memahami gagasan tersebut.

Perencanaan Komunikasi

Setelah memahami pengertian perencanaan dan komunikasi, kita akan lebih mudah memahami apa yang dimaksud dengan perencanaan komunikasi.  Perencanaan Komunikasi adalah proses pemanfaatan berbagai bentuk, metode dan tekhnik komunikasi yang terencana dan terkoordinir untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.

Fungsi , Jenis, dan Prinsip-Prinsip Perencanaan Komunikasi

Fungsi Perencanaan Komunikasi

Udin dan Abin (2006: 5) merumuskan beberapa fungsi perencanaan, termasuk perencanaan komunikasi, yaitu :
  • sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian
  • menghindari pemborosan sumber daya
  • alat bagi pengembangan quality assurance
  • upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan

Perencanaan dipandang penting dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain dikarenakan :
  • Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan.
  • Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan (forecasting) terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedini mungkin.
  • Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik (the best alternative) atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik (the best combination).
  • Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran, maupun kegiatan usahanya.
  • Dengan adanya rencana, maka akan ada suuatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau organisasi. Udin dan Abin (2006 : 33)

Jenis Perencanaan Komunikasi
Udin dan Abin (2006: 167-168) menguraikan beberapa jenis perencanaan:
  • Perencanaan Adaptif
  • Terjadi karena adanya tanggapan pada suatu pengembangan yang dilakukan secara eksternal. Dalam pengertian sempit, perencanaan itu berarti pemecahan masalah. Perencanaan itu dapat dengan mudah dipahami oleh semua pihak.
  • Perencanaan Kontingensi
  • Perencanaan kontingensi merupakan pendekatan yang ditujukan untuk menciptakan kondisi yang pengaruhnya dapat dielakkan dan diserap dengan biaya atau kerugian minimal.
  • Perencanaan Kompulsif
  • Perencanaan kompulsif menentukan perincian mengenai apa yang seharusnya dan apa yang diharapkan dilakukan. Alat utamanya adalah reward (imbalan) bagi yang berhasil dan punishment (hukuman) bagi yang tidak berhasil.
  • Perencanaan Manipulatif
  • Perencanaan manipulatif mengandalkan berbagai jenis instrumen untuk mendapatkan suatu keuntungan. Alatnya adalah kesepakatan, pertukaran dan mempengaruhi orang lain.
  • Perencanaan Indikatif
  • Perencanaan indikatif menyebarkan informasi yang dimaksudkan untuk memberi sinyal yang benar kepada individu dengan harapan agar pada gilirannya akan mengambil tindakan yang tepat.
  • Perencanaan Bertahap (Incremental)
  • Perencanaan bertahap adalah perencanaan yang mengambil langkah pendek, mengoreksi kesalahan saat perencanaan itu dilaksanakan.
  • Perencaan Otonomi
  • Merupakan perencanaan yang dilakukan sendiri dan bukan sebagai bagian dari perencanaannya.
  • Perencanaan Pemuliah/Perbaikan (Amelioratif)
  • Perencaaan ini dirancang untuk memulihkan pada keadaan semula, tanpa pertimbangan mengenai apa yang akan terjadi. Tujuannya adalah kembali pada status quo.
  • Perencanaan Normatif
  • Merupakan perencanaan jangka panjang, perencanaan untuk 25 sampai 40 tahun ke depan. Karakteristik utamanya adalah sifat yang umum, dan fungsinya adalah untuk membentuk pedoman dan arahan untuk perencanaan. Sifatnya menyeluruh sehingga fokusnya adalah pada perencanaan keseluruhan.
  • Perencanaan Fungsional
  • Perencanaan fungsional memusatkan pada aspek tertentu dari seluruh masalah. Pada dasarnya jenis perencanaan ini sifatnya tersegmentasi tetapi tidak berfungsi sebagai pelengkap dari upaya perencanaan total.
     
Prinsip-prinsip Penyusunan Perencanaan Komunikasi

Dikutip dalam Zulkarnaen (1994: 9-10), Middleton dan Lin (1975) merumuskan tiga prinsip penting dalam menyusun rencana Program komunikasi:
  • Perencanaan komunikasi membutuhkan konsultasi (participatory planning)
  • Suatu perencanaan merupakan pegangan atau patokan bersama. Karena itu suatu rencana hendaknya merupakan cerminan aspirasi bersama. Rencana yang disusun secara bersama, tentunya akan dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang menyusunnya.
  • Perencanaan juga sebaiknya berbagi informasi dengan unsur-unsur yang mewakili khalayak/komunikan, agar sejak awal mereka merasakan bahwa rencana tersebut menjadi milik bersama. Dan tentunya hasilnya juga akan sesuai dengan harapan khalayak/ komunikau dari rencana komunikasi yang kita buat. Intinya libatkan khalayak/komunikan dari rencana kita semaksimal mungkin. Inilah yang disebut dengan participatory planning.
  • Fleksibel
  • Sebagai patokan dalam melaksanakan kegiatan dalam hal ini rencana komunikasi, maka rencana yang kita susun hendaknya tidak bersifat kaku. Perencanaan yang dibuat hendaknya telah mempertimbangkan beberapa antisipasi-antisipasi akan kemungkinan terjadinya perubahan pada pelaksanaan rencana. Dengan demikian rencana yang kita buat masih bisa dilaksanakan meski dengan penyesuaian. Jika tidak, sangat disayangkan rencana yang Anda buat tidak dapat dijalankan hanya karena tidak fleksibel.
  • Jelas dan konkrit
  • Pada hakikatnya perencanaan adalah rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan, apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya. Rangkaian proses kegiatan ini haruslah dibuat dengan jelas dan konkrit. Artinya, rencana yang dibuat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam.

Prinisp penting perencanaan komunikasi yang diungkapkan Middleton dan Lin lebih diperdalam lagi oleh Udin dan Abin (2006: 53-54). Ada 8 prinsip yang dirumuskan, yaitu:
  • Significance, yaitu tingkat kebermaknaan yang tergantung dari kepentingan sosial dari tujuan komunikasi yang diusulkan.
  • Feasibility, yaitu kelayakan teknis dan perkiraan biaya merupakan aspek yang harus dilihat secara  realistik.
  • Relevance, yaitu konsep relevan mutlak perlu bagi implementasi rencana komunikasi.
  • Definitiveness, yaitu penggunaan tekhnik simulasi untuk menjalankan rencana dengan menggunakan data model buatan. Tujuannya adalah untuk meminimumkan kejadian yang tidak diharapkan yang akan mengalihkan sumber daya dari tujuan yang direncanakan.
  • Adaptability, yaitu perencanaan haruslah dinamis dan dapat berubah sesuai informasi sebagai umpan balik sistem.
  • Time, yaitu siklus alamiah pokok bahasan pada perencanaan, kebutuhan untuk merubah situasi yang tidak dapat dipikul.
  • Monitoring, yaitu untuk menjamin rencana berkerja secara efektif.
  • Subject Matter, yaitu pokok-pokok bahasan yang akan direncanakan yang terdiri atas sasaran dan tujuan, program, sumber daya, anggaran dan konteks sosial.

Syarat-Syarat Penetapan konsepPerencanaan
Untuk menetapkaan membuat dan melaksanakan sebuah program perencanaan, ada beberapa syarat yang sekiranya penting untuk diperhatikan. Terutama dalam sebuah perencanaan program komunikasi yang berkaitan dengan pembangunan nasional. Zulkarnaen dkk (1994 : 10-12) sedikitnya merumuskan 7 syarat, yaitu :
  • Ketersediaan finansial
  • Pertimbangan biaya dalam beberapa perencanaan program komunikasi menjadi pokok utama. Tidak bisa dipungkiri, sebuah perencanaan memang memerlukan ongkos dalam penerapannya.
  • Kebutuhan nasional dan kebijakan departemen
  • Apabila kita membuat sebuah perencanaan program komunikasi yang berkaitan dengan pembangunan nasional, tentulah kita harus memperhatikan kebutuhan nasional saat ini dan kebijakan departemen apa yang bekaitan dengan program kita itu nantinya
  • Kebutuhan lokal dan kondisi setempat
  • Khalayak di suatu lokasi tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda dengan lokasi lainnya. Termasuk keadaan kondisi setiap lokasi. Kedua hal ini penting untuk diperhatikan karena seringkali menjadi pokok permasalahan. Misal, program komunikasi pemanfaatan
  • Ketersediaan sumber-sumber (resources) dan fasilitas
  • Umumnya yang dimaksud dengan sumber-sumber (resources) dapat dikelompokkan menjadi sumber dalam bentuk sumberdaya manusia (human resources) dan yang non-manusia, seperti sumberdaya alam dan peralatan (tools). Tidak semua sember dapat ditemui dalam satu lokasi, sehingga patut dipertimbangkan faktor ketersediaan sumber dan bagaimana cara memperolehnya.
  • Kesegeraan (immediacy) efek terhadap khalayak
  • Suatu kegiatan komunikasi ada yang efeknya dapat segera terlihat, ada pula yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui efeknya. Penentuan kegiatan dengan efek yang mana yang ingin dicapai tergantung pada keperluan ataupun tujuan program yang bersangkutan.
  • Kemungkinan respon khalayak
  • Dapat diperoleh gambaran berdasarkan pengalaman sebelumnya, namun perencana dapat juga membuat perkiraan bagaimana kemungkinan respon khalayak terhadap kegiatan komunikasi yang direncanakan.
  • Pengalaman sebelumnya
  • Pengalaman kegiatan komunikasi sebelumnya, baik di tempat yang lain maupun di tempat yang sama dapat dipergunakan sebagai patokan. Gunanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus berusaha lebih baik dari program sebelumnya.
Langkah-langkah Perencanaan
Kegiatan perencanaan adalah kegiatan yang sistemik, karennya dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan perencanaan memerlukan tahapan-tahapan yang sesuai dengan jenis perencanaan. Ada beberapa model langkah-langkah perencanaan yang ditawarkan para ahli untuk dipilih dan dikembangkan. Banghart dan Trull (1973) mencoba menawari tahapan-tahapan untuk perencanaan yang komprehensif. Tahapan-tahapannya sebagai berikut.
yang perlu dirancang lagi, bagaimana rancangannya dan oleh siapa)
  • Proloque
  • Pendahuluan atau langkah persiapan untuk memulai kegiatan perencanaan.
  • Identyfing planning problems
  • Yang mencakup :
    • delineating the scope of problem (menentukan ruang lingkup permasalahan perencanaan)
    • studying what has been (mengkaji apa yang telah direncanakan)
    • determining what has been versus what should be (membandingkan apa yang telah dicapai dan apa yang seharusnya dicapai)
    • resources and constraints (sumber daya yang tersedia dan batasannya)
    • establishing planning parts and priorities (mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritas perencanaan)
  • Analyzing planning problem area
  • Mengkaji permasalahan perencanaan yang mencakup :
    • study areas and systems of sub areas (mengkaji permasalahan atau sub permasalahan)
    • gathering date (pengumpulan data), tabulating data (tabulasi data)
    • forecasting (proyeksi)
  • Conceptualizing and designing plans
  • Mengembangkan rencana yang mencakup :
    • identifying prevailing trends (identifikasi kecendrungan-kecendrungan yang ada)
    • establishing goals and objective (merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus)
    • designing plans (menyusun rencana)
  • Evaluating plan
  • Menilai rencana yang telah disusun tersebut yang mencakup :
    • Planning trough simulation (simulasi rencana)
    • Evaluating plan (evaluasi rencana)
    • Selecting a plan (memilih rencana)
  • Specifying the plan
  • Menguraikan rencana yang mencakup :
    • Problem formulation (merumuskan masalah)
    • Reporting result (menyusun hasil rumusan) dalam bentuk final plan draft atau rencana terakhir
  • Implementing the plan
  • Melaksanakan rencana yang mencakup :
    • Program preparation (persiapan rencana operasional)
    • Plan approval, legal justification (persetujuan dan pengesahan rencana)
    • Organizing operational units (mengatur unit-unit organisasi)
  • Plan feedback
  • Balikkan pelaksanaan rencana yang mencakup :
    • Monitoring the plan (memantau pelaksanaan rencana)
    • Evaluation the plan (evaluasi pelaksanaan rencana)
    • Adjusting, altering or planning for what, how, and by whom (mengadakan penyesuaian, perubahan atau merancang apa,siapa dan oleh siapa

Sementara John Hopkins University mengembangkan model perencanaan komunikasi yang lebih singkat. Model perencanaan program komunikasi ini telah dikembangkan dalam program Keluarga Berencana. Tahapan-tahapan perencanaannya adalah sebagai berikut.
  • Riset, yang terdiri dari penelitian mengenai persepsi khalayak, saluran komunikasi dan sebagainya.
  • Rencana, terdiri dari pengembangan pesan dan pemilihan media, dan lain-lain.
  • Pengembangan bahan atau materials yang akan digunakan nantinya dalam program komunikasi.
  • Ujicoba dan penyesuaian yaitu mencobakan lebih dahulu media atau bahan yang telah dikembangkan, apakah sesuai dengan khalayak dan tujuan yang akan dicapai.
  • Implementasi atau pelaksanaan program.
  • Monitor, evaluasi dan penyesuaian. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi dilakukan penyesuaian-penyesuaian dalam rencana.
    • Dari beberapa model perencanaan program komunikasi yang sudah dipaparkan diatas, kita dapat melihat msekipun terlihat berbeda, ada beberapa tahapan yang sama di setiap model, seperti :
    • Masalah apa yang dihadapi
    • Siapa khalayak yang dituju
    • Tujuan apa yang ingin dicapai
    • Pendekatan apa yang akan digunakan
    • Pesan apa yang akan disampaikan
    • Media atau saluran apa yang paling tepat
    • Evaluasi dan monitoring program